31. Pagi-pagi bersama rombongan ke gereja Ledug utk ibadat pagi dan misa bersama.
30. Saya membawa mobil bersama Bp dan Ibu Hendro ke Trawas, ke tempat Pak Yong dan Bu Ninik yg baik hati dan sangat disayang Tuhan. Tak lupa makan soto gondrong juga, wah nikmat tenan. Malam ini nginap sendiri di satu rumah, menikmati kesendirian yang asyik banget. Puji Tuhan!
29. Pagi ini akhir saya dapat jadwal bertemu dengan drg Sucipto juga. Sungguh dokter yang canggih dan sosial serta religius. Ketemu drg Dian juga, dan hebatnya lagi ketemu pak Anton sahabat yg baik dan sangat memperhatikan kesehatan. Semoga teman2 diberkati limpah-limpah. Setelah itu saya diantar pak Frans ke Tabanan berobat lagi ke tabib, dan memang lumayan ada perbaikan buat tangan saya. Moga2 bisa segera sembuh.
27. Pak Frans membawa saya berobat ke Haji Umar, Jl. Merpati VI/no5, karena ada salah urat di lengan kanan saya. Sebenarnya sudah diobati oleh tukang pijat di dalam ferry waktu menyebrang dari Ketapang, tapi hasil kepret-kepretnya yang sungguh-sungguh menyakitkan kulit tidak berhasil menyembuhkan. Pak Haji ini mantap sekali, lembut dan manjur. Teman2 boleh mencobanya deh. Semoga Tuhan memberkati pelayanan beliau.
25. Pagi ini saya dan rombongan Tegaljaya menuju ke Curahjati, gua Maria Jatiningsih untuk berziarah. Tiba di sana sudah jam 18.00. Meski agak gelap, kami tetap berdoa rosario di sana. Kira2 jam 23.00 kami tiba lagi di Tegaljaya. Perjalanan yang melelahkan.
24. Sore ini saya kotbah dalam misa Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus di sekolah Kolese Santo Yusup. Misa di pimpin oleh Rm. Emil, mewakili Bp Uskup Malang. Setelah misa, sekitar 1300 orang ikut prosesi Sakramen Mahakudus mengelilingi kompleks sekolah dan diakhiri dengan adorasi dan berkat Sakramen, oleh Rm. Willy, CDD.
23. Mestinya flight saya pk 13.40, tapi saya majukan supaya bisa lebih cepat berkumpul dengan para frater di biara Fatima, Batu, karena saya merindukan kegiatan doa bersama seperti jaman dulu waktu masih jadi frater. Wah ternyata harus tambah biaya 310.000 rupiah lagi. Tak apalah, uang toh hanya titipan, tapi kesempatan kumpul2 tidak tiap hari ada. Hari ini juga datang lagi satu calon frater untuk live in di biara, namanya Romansa dari Tayan, Kalbar.
22. Pk 08.00 saya terbang lagi ke Jakarta. Sore ini saya misa untuk keluarga Kristen, mendoakan 100 hari arwah Sdr Rudy Andrias. Yang hadir sekitar 60an orang, yg Katolik cuma 20an. Semua sangat mengasihi almarhum yg sungguh sudah menjadi sahabat semua orang. Semoga kami semua boleh menjadi seperti dia.
21. Pagi ini saya sudah ada di Semarang, untuk membaptis ibu Elisabet, mamanya Kuntjara. Semoga mama menjadi semakin dekat dengan Tuhan dan seluruh keluarga diberkati senantiasa. Rm. Sugi sangat ramah dan membantu, selain itu rm juga gaul banget, sampai mau belajar erhu dengan para pengurus kelenteng yang bertebaran di sekitar gereja Kebon Dalam. Gitu baru benar, mo. Ciayou!