Juni Akhir 2008

30. Sore ini saya memberkati kantor pak Donny Anwar, PT Multi Sarana Niaga di Denpasar. Semoga bisnis semakin maju dan banyak orang bersyukur menikmati produk yang baik.

29. Pagi pk 6 saya dan rombongan ke Airsanih, misa umat. Ternyata paroki St. Paulus merayakan pesta pelindung, St. Paulus. Misa dipimpin oleh Rm. Marcel, saya yang kotbah. Sore ini pertemuan pertama SABARO, lumayan yang hadir 30 orang. Mulai besok kami sudah siap melayani jika ada keluarga berduka yang memerlukan pelayanan kami.

28. Hari ini saya dan teman-teman mempersiapkan fasilitas nonton bareng final piala euro 2008. Layar 200 inci dan bubur gratis. Moga-moga besok ramai. Malam ini saya misa untuk panitia weekend ME ke 34. Misa di rumah Bp Chris dan bu Yulia.

27. Hari ini saya acc rancangan rumah tempat perhentian jalan salib buat Airsanih. Saya juga minta ijin kepada romo Provincial CDD untuk menerima pinjaman mobil dari adik, sebagai alat transportasi harian di Tegaljaya.

26. Saya dan pak Frans meninjau studio bruder Wens untuk melihat pembuatan gambar dovosi mozaik. Akhirnya rancangan visi misi dan mekanisme SABARO rampung juga, dan akan dibahas Minggu sore nanti.

24. Saya misa sore dalam hari raya kelahiran Yohanes Pembaptis. Misa dihadiri oleh suster-suster dan keluarga pak Hartono dari Bandung. Malam ini Mas Soni dan Mbak Erica datang untuk membicarakan desain jalan salib Airsanih dan logo SABARO.

23. Ternyata ada sahabat-sahabat yang membelikan saya obat Lipitor 20mg seharga Rp 440.000,- se kotak. Waw luar biasa. semoga Tuhan memberkati mereka limpah-limpah.

22. Misa pagi ini seru banget, menjelaskan tentang tujuan dan jenis pelayanan SABARO (Sahabat Bejana Rohani. Ada 10 orang lagi yang mendaftar ke Sabaro (Sahabat Bejana Rohani) lagi. Habis misa kami senam seperti biasa. Sore ini kami perpisahan dengan pak Setio yang memasuki masa persiapan pensiun. Semoga Pak Setio mendapatkan kegiatan yang lebih seru lagi. Kami makan ikan padi-padi, nyam nyam.

21. Hari ini saya pulang ke Tegaljaya. Di bandara saya dijemput mas Didik kecil, langsung ke Mak Beng buat makan ikan. Waktu buat tanda salib, eh ada yg kenal dan menyapa, dan ditraktirlah he3.